29 August 2009

Renungan: Ramadhan di Palestin

Al-Aqsa Mosque also know as Dome of the Rock

Alhamdulillah, segala puji dan puja kehadrat Allah yang telah memberikan kesempatan kepada kita untuk bertemu kembali dengan bulan yang mulia, bulan penuh berkat, yang di awalnya rahmat, pertengahannya manghfirah dan penghujungnya pembebasan api neraka. Syukur kepada Allah yang menjadikan Ramadhan sebagai madrasah buat kita membersihkan hati dan jiwa dengan malamnya melakukan qiyam ramadhan, siangnya berpuasa, menahan lapar dan haus, sehingga bibir kering, dahaga, badan terasa letih, lelah dan lemah. Ujian buat para mukmin.


Namun…


Pernahkah kita mendengar atau memperhatikan kondisi umat nabi Muhammad saw dan saudara muslimin kita, di negeri para nabi, negeri Palestin, khususnya di Gaza pada bulan Ramadhan tahun ini?


Adakah mungkin karana kesibukan beribadah di bulan Ramadhan, masalah Palestin menjadi sesuatu perkara yang diluputkan sebentar di dalam memori kita, yang mana sehingga hari ini penderitaan rakyat Palestin menjadi penderitaan yang berterusanm menghimpit kehidupannya, merana dan sengsara di tengah kebahagian saudaranya di negeri lainnya.


Saat ini kita berpuasa dan berbuka dengan pelbagai juadah yang lazat, dan malamnya bersenang-senang dengan ibadah Tarawih, umat Islam kita di Palestin sedang menggalami penderitaan akibat penjajahan yang berterusan dilakukan Zionis Israel. Penderitaan karana sulitnya untuk mendapatkan sumber makanan dan barang harian, susu untuk bayi, serta mendapatkan obat-obatan. Malah ada di antara mereka dinafikan untuk mengekpresikan nilai-nilai keimanan dalam bentuk ibadah kepada Allah terutamanya di bulan Ramadhan. Ini kerana ada mereka masih tidak dibenarkan masuk dan beribadah di masjid Al-Aqsa. Kota suci Al-Quds yang berusia 45tahun ini masih tidak diperkenankan oleh Yahudi Israel untuk umat Islam Palestin beribadah di dalamnya.


Jika dibenarkan, jemaah yang masuk dan beribadah di masjid Al-Aqsa ini ditatap dengan sinis dan penuh curiga ibarat seorang penjenayah yang diawasi polis. Malah, ada juga mereka yang digeledah dan disoal identiti, andai mereka yang berusia 45 tahun kebawah, pasti mereka akan diusir, tidak dibenarkan masuk untuk beribadah di dalamnya.


Perbuatan zalim Zionis Israel ini yang melarang umat Islam Palestin berkunjung ke masjid al-Aqsa, untuk bersolat dan beri’tikaf di dalamnya, jelas merupakan kezaliman keji dan sangat mencabuli hak umat Islam, hak umat Islam keatas masjid Al-Aqsa yang merupakan kiblat pertama umat Islam, yang merupakan hak milik umat Islam telah di cabuli oleh orang kafir. Ia merupakan perkara yang sangat asing dan jelik bagi kita yang mempunyai perasaan sense of belonging terhadap hak milik umat Islam. Namun bagi puak kuffar Yahudi, ia perkara biasa. Biarkan perbuatan mereka hanya Allah sahaja yang membalasnya.


Ingatlah, kutukan Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim. (yaitu) orang-orang yang menghalangi (manusia) dari jalan Allah dan menghendaki (supaya) jalan itu bengkok. Dan mereka itulah orang-orang yang tidak percaya akan adanya hari akhirat.” Huud 18-19.


Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Kami tambahkan kepada mereka siksaan di atas siksaan disebabkan mereka selalu berbuat kerusakan”. An-Nahl 88

Sesungguhnya, bulan Ramadhan ini adalah bulan tarbiyah, bulan pembinaan, pada bulan ini juga kita dituntut untuk peduli terhadap mereka yang sedang kesusahan, dan kita disuruh untuk meringankan bebannya, contonya bersedekah, berzakat, berbuka puasa bersama mereka-mereka yang tidak mampu, anak yatim dan sebagainya..


Begitu juga perasaan peduli kita terhadap umat Islam Palestin (bukan sahaja kita pada mereka yang berhampiran dengan kita). Hendaklah kita sentiasa merasakan bahawa, jauhnya mereka itu hanyalah dari segi jarak dan geografi, tetapi dekatnya kita adalah melalui hati dan perasaan ukhuwah dan persaudaraan Islam yang menjadi ikatan kita kepada semua umat Islam di dunia. Semoga amal ibadah kita pada Ramadhan tahun ini lebih baik dari Ramadhan tahun yang lalu. Wallau’alam


Jangan lupakan saudara kita di Palestina walaupun hanya dengan seuntai do’a.

"Tidak sempurna iman seseorang andai dia tidak mengasihi saudaranya sepertimana dia mengasihi dirinya sendiri"

Hadith

No comments: